BAB
VI
A. Bulan
a. Asal Mula Bulan
Ada dua tori pokok mengenai asal
mula bulan :
Yang pertama memandang
bahwa dahulu bulan merupakan bagian bumi dan terpisahkan dari bumi oleh
kekuatan pasang air atau oleh daya tarik gravitasi dari sebuah bintang yang
lewat.
Teori kedua menekankan
bahwa bumi dan bulan terbentuk pada waktu yang hampir bersamaan dari suatu
timbunan materi dingin, yang pada waktu itu berkeliling di sekitar matahari.
b. Sifat-Sifat Fisik Bulan
- Permukaan
Bulan
- Jarak
Bulan
- Besar
Bulan
- Kecerahan
Bulan
- Suhu
Bulan
- Air
Pasang
c. Gerakan Bulan
- Bulan
bergerak mengelilingi bumi
- Bulan
bersama-sama dengan bumi bergerak mengelilingi matahari
- Bulan
berotasi pada sumbunya secara lambat
d. Peredaran Sideris Dan Sinogis
- Peredaran Sideris
Bulan beredar mengelilingi bumi
(menempuh satu lingkaran penuh ) dalam waktu 271/3 hari atau tepatnya 27 hari 8
jam. Jika bulan pada suatu waktu berada di suatu titik yang searah dengan suatu
bintang tetap tertentu di langit, maka setetlah 271/3 hari dia akan kembali,
menempuh tersebut tadi. Jangka waktu ini disebut bulan sideris atau
bulan bintang (sier = searah). Waktu peredaran ini disebut waktu peredaran
sideris bulan.
- Peredaran Sinodis
Setelah selama 271/3 hari bulan
betul-betul sudah sempurna mengelilingi bumi. Hanya pada waktu itu belum
terjadi bulan baru. Hanya pada waktu itu belum terjadi bulan baru, karena bulan
baru itu terjadi bila bulan terletak kembali searah dengan matahari (konjungsi
/ conjunctie) atau dengan kata lain perkataan : bumi – bulan dan matahari
terletak pada satu garis lurus.
e. Fase Bulan
Fase Bulan (Rupa-rupa
Semu Bulan )
Fase
bulan disebabkan oleh perubahan posisi relatif bulan, matahari, dan bumi. Pada
saat bulan nampak terang kepada kita di bumi itu hanya sebagian bulan yang disinari
matahari. Bagian yang menghadap ke bumi tidak seluruhnya kena sinar matahari,
melainkan kadang-kadang hanya sebagian saja, dan kadang-kadang tidak sama
sekali.
f. Peredaran Semu Sehari-Hari
Bulan terbit di langit
bagian Timur, mencapai kulminasi atas di meridian langit, dan tenggelam di
barat. Peredaran semu ini disebabkan oleh rotasi bumi pada sumbunya.
Hanya lamanya bulan
menempuh lingkaran peredaran sehari-hari tidak sma dengan matahari. Misalnya
pada suatu hari bulan merembang pukul 12.00 tengah malam, maka ternyata bahwa
malam berikutnya saat merembangnya mundur hampir 50 menit ( kira-kira jam 00.50
tengah malam )
g. Aspek Bulan
Bidang edar bulan mengelilingi bumi membentuk sudut 5o
terhadap ekliptika. Bulan selain berotasi pada porosnya juga berevolusi
terhadap bumi, sehingga bentuk permukaan bulan yang terlihat dari bumi
dari hari ke hari tampak berbeda. Bentuk permukaan bulan yang tampak dari
bumi disebut juga dengan fase bulan. Fase bulan dapat terjadi akibat dari
bagian bulan yang dikenai cahaya matahari berubah dengan teratur.
Perubahan bentuk semu bulan itu berlangsung dalam periode satu
bulan sinodik atau 29,5 hari. Fase bulan ini sejalan dengan aspek bulan,
yaitu kedudukan bulan terhadap matahari dilihat dari bumi. Aspek bulan
yang mudah dilihat yaitu hal-hal berikut.
- Konjungsi
Konjungsi yaitu kedudukan bulan searah dengan matahari. Pada saat itu
bagian bulan yang menghadap ke bumi ialah bagian yang sedang malam
(gelap), sehingga kita tidak akan melihat bulan bercahaya, apalagi
kedudukan bulan bersama-sama dengan matahari, sehingga langit terlalu
terang bagi kita untuk dapat melihat benda langit yang tidak mempunyai
cahaya sendiri itu. Dalam keadaan tertentu, pada aspek konjungsi ini akan
terjadi gerhana matahari.
- Oposisi
Oposisi yaitu kedudukan bulan berlawanan arah dengan matahari dilihat
dari bumi. Ingat akan oposisi planet superior. Pada saat itulah bulan
tampak sebagai bulan purnama, bulan terbit bersamaan dengan saat matahari
terbenam dan terbenam pada waktu matahari terbit. Dalam keadaan tertentu
pada aspek oposisi dapat terjadi gerhana bulan.
- Kuarter
Kuarter yaitu pada saat bulan menempati kedudukan tegak lurus terhadap
garis penghubung bumi matahari. Pada aspek kuarter bulan memperlihatkan
fase perbani. Waktu itu hanya setengah bulan yang terang. Terjadi dua kali
kuarter bulan dalam sebulan, yang pertama ketika bulan bertambah besar,
dinamakan kuarter pertama. Kuarter yang kedua ketika bulan bertambah
kecil, enam hari setelah purnama, disebut kuarter akhir.
Beda antara kuarter pertama dengan kuarter akhir ialah tempat bagian
yang terang. Pada kuarter pertama, bagian bulan yang terang ada di sebelah
barat, sedang pada kuarter akhir sebaliknya.
Dengan demikian, dalam satu bulan sinodik, berlangsung pergantian fase
bulan sebagai berikut :
Bulan baru →sabit →perbani awal →benjol
→purnama →benjol →perbani akhir → sabit → bulan baru lagi.
- Gerhana
Bulan dan bumi merupakan benda yang tidak tembus cahaya, sehingga jika
kita menyorotkan cahaya ke benda tak tembus cahaya maka di belakang benda
tersebut terdapat dua bayang-bayang, yaitu bayang-bayang gelap dan
bayang-bayang kabur. Bayang-bayang gelap disebut juga dengan umbra dan
bayang-bayang kabur disebut juga dengan penumbra.
h. Orbit Dan Librasi Bulan
- Orbit
Bulan
Bulan tidak selalu terletak
pada bidang yang sama. Baik bentuk maupun posisinya yang relatif terhadap
matahari dan bumi terus-menerus berubah. Karena sebab inilah, bagian bulan yang
terlihat dari bumi agak berbeda sehingga setelah suatu periode waktukita dapat
melihat 59% permukaan bulan pada suatu tempat pengamatan di bumi.
Perubahan–perubahan dalam orbit bulan terjadi dalam daur-daur. Karena hal
inilah, permukaan bulan yang dapat dilihat mengalami gerak berguncang, atau
librasi, yang menjadikan daerah-daerah kecil di dekat tepi cakram yang dapat
diamati itu terlihat.
- Librasi
Bulan
Bagian bulan yang dapat kita
saksikan dari bumi ternyata lebih luas sedikit dari separo bagian dari bulan
separuhnya. Sebab kutub-kutub bulan (“kutub” utara dan selatannya), begitu pula
bagian-bagian tepi (kiri dan kanan) dapat berganti-ganti tampak pada kita.
Kejadian ini disebabkan oleh suatu gejala yang disebut “gejangan” semu bulan
terhadap bumi atau librasi bulan. Ada 3 librasi dikenal :
a) Librasi Dalam Garis Lintang
b) Librasi Dalam Garis Membujur
c) Librasi Paralaks
i. Kalender Bulan/Tarikh Bulan
Perubahan fase bulan
secara periodik digunakan untuk melakukan perhitungan penanggalan atau kalender
dikenal sebagai tarikh bulan (tarikh Kamariyah, Lunar Calender), contohnya
tarikh Hijriyah.
Satu bulan pada tarikh
bulan sama dengan satu bulan sinodik, lamanya 29,5 hari, tepatnya 29 hari 12
jam 44 menit 3 detik. Satu tahun Kamariyah lamanya 12 x 29.5 hari = 354 hari.
Banyak hari dalam sebulan selama setahun pada tarikh kamariyah berganti-ganti 29
hari dan 30 hari.
j. Gerhana
Perbedaan gerhana
matahari dan gerhana bumi
Gerhana matahari terjadi ketika posisi bulan berada di antara matahari
dan bumi. Sedangkan gerhana bulan terjadi saat kedudukan bumi terletak di
antara matahari dan bulan.
Gerhana matahari mengakibatkan sinar matahari yang menuju ke bumi
terhalang oleh bulan. Sebaliknya, gerhana bulan mengakibatkan sinar matahari
yang menuju ke bulan terhalang oleh bumi.
Gerhana matahari menimbulkan ilusi seolah-olah matahari menghilang bila
dilihat dari bumi. Sementara itu, gerhana bulan juga menimbulkan ilusi
seolah-olah bulan menghilang jika dilihat dari bumi.
Intensitas terjadinya gerhana matahari lebih jarang dibandingkan dengan
gerhana bulan yang terjadi hampir setiap tahun.
Gerhana matahari tidak boleh dilihat langsung dengan mata kosong,
melainkan harus menggunakan alat bantu. Berbeda halnya dengan gerhana bulan
yang boleh diamati memakai mata kosong alias tanpa alat bantu.
Presesi adalah pergeseran orientasi sumbu rotasi Bumi secara bertahap
setiap satu putaran. Orientasi sumbu rotasi kembali pada keadaan semula
dalam tempo sekitar 26000 tahun
Gerhana matahari dan bulan adalah fenomena periodik yang akan terjadi setiap
tahun. Dimana dalam setahun bisa terjadi minimal 4 kali gerhana hingga maksimal
7 kali gerhana. Selama tahun 2017 hanya akan terjadi 4 kali gerhana. Dengan
komposisi dua kali gerhana matahari dan dua kali gerhana bulan yang tersebar
dalam dua kali musim gerhana.