BAB
IV
A. Tata Surya
a. Keadaan
Umum Tata Surya
Bumimerupakan sebuah planet yang senantiasa mengitari bintang pusatnya,
yaitu Matahari. Selain Bumi, masih banyak benda-benda langit lainnya yang
berputar dalam pengaruh Matahari sebagai bintang pusat-nya. Benda-benda langit
tersebut adalah planet, planet kerdil, satelit, komet, asteroid, objek-objek trans neptunus, dan yang lainnya.
b. Anggota
Sistem Tata Surya
-
Matahari
-
Planet
-
Asteroit
-
Satelit
-
Komet dan
-
Benda-benda lain
c.
Anggota-Anggota Tata Surya
1) Matahari
- Besar Matahari
Matahari
adalah raksasa jika dibandingkan dengan planet yang terbesar sekali pun.
Diameter Matahari 109 kali diameter Bumi, yaitu 1,4 juta km. Walaupun Matahari
itu berbentuk gas, beratnya lebih
dari 300.000 kali berat Bumi.
- Kepadatan Matahari
Kepadatan
massa matahari adalahialah 1,41 berbanding massa air. Jumlah tenaga matahari
yang sampai ke permukaan Bumi ini dikenali sebagai konstan surya menyamai 1.370
watt per meter persegi setiap saat.
- Gravitasi Matahari
Gravitasi adalah gaya tarik-menarik yang terjadi antara semua partikel yang
mempunyai massa di alam semesta. Gravitasi matahari mengakibatkan benda-benda
langit berada pada orbit masing-masing dalam mengitari matahari.
- Suhu Matahari]
Suhu
permukaannya ± 5.000°C. Energi panas yang dipancarkan Matahari memungkinkan
terjadinya kehidupan di Bumi. Selain itu, tanpa pemantulan cahaya Matahari,
kita tidak dapat melihat anggotaanggota lain dari tata surya, kecuali komet dan meteor.
- Pengaruh Matahari terhadap
Bumi
Matahari
merupakan salah satu alasan berlanjutnya kehidupan manusia di muka bumi, karea
kehidupan manusia dibumi bergantung pada matahari. Karena matahari merupakan
sumber energi yang dibutuhkan mahluk hidup dimuka bumi .
- Struktur
Matahari
Struktur matahari
– Sang bintang pelita kehidupan bumi ini merupakan salah satu bintang alam
semesta yang menjadi pusat dari tata surya bimasakti. Matahari mempunyai
struktur berupa gas yang menyerupai bola api raksasa. Walaupun matahari terusun
oleh gas panas, namun kerapatan matahari akan lebih berbeda jika dilihat dari
inti sampai dengan bagian terluarnya.
Inti Matahari memiliki
kerapatan sekitar 150gr/cm3 sedangkan pada lapisan luarnya, yakni Korona
memliki kerapatan 1×10 -15 gram cm3. Tidak dapat diketahui secara pasti
bagaimana penyeberangan suhu pada matahari. Suhu pada inti matahari sangatlah
tinggi hingga mencapai 15 juta derajat kelvin, sementara itu pada bagian
fotosfer atau lapisan permukaan bumi turun menjadi 6000 derajat Kelvin.
Pada lapisan matahari
paling luar, Korona memilihi suhu yang meningkat drastis hingga 2 juta derajat
Kelvin. Para ilmuwan masih meneliti sebuah mitos tentang perbedaaan variasi
suhu serta kerapatan pada bagian matahari dengan berbagai kajian penelitian dan
instrumen.
1) Inti
Matahari
Inti adalah sumber
utama energi Matahari dan tersusun atas dua sifat yang menciptakan kondisi
reaksi nuklir terjadi. Inti Matahari tersusun atas atom proton, elektron dan
neutron. Proton merupakan atom bermuatan positif, Elektron bermuatan negatif
dan neutron atom netral. Bahan-bahan tersebut sering disebut inti plasma
Matahari. Kombinasi gerak atom-atom tadi menghasilkan reaksi fusi nuklir yang
menyediakan energi untuk Matahari.
2) Zona
Radiasi
Wilayah ini merupakan
wilayah diluar inti matahari yang berfungsi mentransformasikan energi dari inti
matahari ke segala penjuru permukaan matahari. Pada zona radiasi ini suhu turun
sedikit dibanding inti. Di zona ini energi matahari disebarkan secara acak ke
segala arah dari atom ke atom. Dibutuhkan 170 ribu tahun agar energi yang
dilepaskan dalam inti matahari dapat mencapai zona radiasi.
3) Zona
Konveksi
Pada bagian ini panas
matahari melakukan mekanisme baru untuk mencapai permukaan matahari.
Mekanisme baru diperlukan karena di luar zona radiasi suhu turun drastis yaitu
hanya sekitar 2 juta derajat Kelvin dibanding di zona radiasi yang mencapai 5
juta derajat Kelvin. Di Zona ini energi panas matahari akan ditransferkan lebih
cepat dibanding zona radiasi.
4) Fotosfer
Lapisan ini merupakan
permukaan Matahari yang dapat kita lihat dengan bantuan teleskop atau filter
matahari. Suhu fotosfer sekitar 5.800 derajat Kelvin. Sebagian besar cahaya
matahari yang diterima Bumi adalah energi yang dihasilkan dari Fotosfer. Cahaya
matahari dari fotosfer hanya membutuhkan waktu 8 menit untuk mencapai Bumi.
5) Sunspot/Bintik
Matahari
Bintik matahari
seringkali terlihat dari teleskop sebagai titik putih hitam yang kadang
menghilang. Bintik matahari merupakan daerah yang suhunya lebih rendah dari
fotosfer yaitu sekitar 2800 derajat Kelvin. Bintik hitam hanya terjadi dalam
beberapa saat bisa satu hari, dua hari atau maksimal 11 bulan.
6) Kromosfer
Kromosfer berada di
atas lapisan fotosfer dengan tebal sekitar 2.000 meter. Dalam kromosfer energi
terus disebarkan dengan radiasi dan warna yang dipancarkan cenderung kemerahan.
7) Zona
Transisi
Zona transisi memiliki
ketebalan hanya sekitar 100 km dengan suhu yang cenderung naik drastis hingga
mencapai 2 juta derajat Kelvin. Para peneliti masih belum mengerti mengapa suhu
matahari cenderung meningkat di luar permukaan inti.
8) Korona
Korona adalah lapisan
terluar matahari dan dapat terlihat seperti mahkota dalam gerhana matahari.
Partikel korona dapat mencapai orbit bumi dan mengganggu kehidupan di bumi.
Korona sangat tipis dan terlihat samar dalam gerhana matahari.
- Gerak
Matahari
Gerak Matahri terbagi menjadi 2
yaitu :
Gerak Semu Harian Matahari = gerak matahari palsu
karena gerak ini hanyalah sebatas penglihatan saja dan tidak berdasarkan
pengujian laboratorium
Gerak lurus beraturan = sesuai dengan bunyi hukum
newton I suatu benda akan terus diam ataupun terus bergerak dan tidak akan
berbelok dari arah kecuali ada gaya lain yang mengubahnya.
b. Planet-Planet
Planet-planet tersusun atas 8 yaitu :
- Merkurius
- Venus
- Bumi,
Bumi memiliki 1 satelit.
- Mars,
memiliki 2 satelit
- Yupiter,
memiliki 16 satelit
- Saturnus,
memiliki 21 satelit
- Uranus,
memiliki 15 satelit
- Neptunus,
memiliki 8 satelit
- Pluto, dihapuskan dalam sistem tata surya tepatnya pada
tanggal 24 agustus 2006.
d. Planet
dalam dan Planet Luar
Adapun yang termasuk pada planet dalam yaitu
Merkurius dan Venus.
Sedangkan yang termasuk pada planet luar yaitu Bumi,
Mars, Yupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus.
e. Asteroid
Asteroid, disebut juga planet minor atau planetoid, adalah benda berukuran
lebih kecil daripada planet, tetapi lebih besar daripada meteoroid, umumnya terdapat di bagian dalam Tata Surya (lebih dalam dari orbit planet Neptunus) ayoritas asteroid yang telah diketahui mengorbit pada sabuk asteroid di antara orbit Mars
dan Yupiter atau berbagi orbit dengan Yupiter (Asteroid TroyaYupiter).
f. Hukum
Kepler
Hukum
kepler pertama : “lintasan orbit planet berbentuk ellips (bukan lingkaran)
dengan mtahari berada disalah satu titik fokus”
Hukum
kepler kedua : “ garis hayal yang menghubungkan matahari dengan planet menyapu
luasan yang sama pada interval waktu yang sama”
Hukum
kepler ketiga : “kuadran periode sideris orbit planet sebanding dengan pangkat
tiga sumbu simayor”
g. Hukum
Newton
Bunyi hukum
newton merupakan penemuan keppler dan issac newton dapat disimpulkan bahwa pada
dasarnya “antara benda satu dengan yang lain, antara planet satu dengan planet
lain atau antara matahari dengan planet terjadi gaya tarik-menarik yang disebut
dengan gaya gravittasi atau disebut juga gaya gravitasi semesta”
h. Hukum
Titius Bode
Titius bode
menandai jarak antara planet dan matahari dengan angka-angka 0,3,6,12,24,… dan
seterusnya (menggandakan angka setiap bilangan kecuali untuk nol). 0 untuk
merkurius, 3 untuk venus , 6 untuk bumi dan seterusnya. Kemudian setiap
bilangan ini ditambah dengan 4, dan hasilnnya dibagi dengan 10 (Tjasyono,2006)
i. Hubungan
Antara Hukum Kepler dan Newton
Tidak ada komentar:
Posting Komentar