BAB
III
A. Pandangan-Pandangan Asal Mula Jagat
Raya dan Tata Surya
a. Luas
Jagat Raya
Jagat Raya merupakan ruang yang sangat luas
tak terbatas. Jagat raya terdiri atas bermilyar-milyar galaksi, dan setiap
galaksi terdiri atas bermilyar-milyar bintang. BUMI adalah planet ke-3 dari
susunan planet yang mengelilingi BINTANG yg bernama MATAHARI
Matahari adalah 1 dari sekitar 200 milyar
bintang yang bergerak berputar bersama mengelilingi inti galaksi Milkyway/ Bima
sakti. Jumlah galaksi-besar (large galaxi) ada 350 Milyar,
dan galaksi kecil (dwarf galaxies) ada 7 trilliun buah\Galaksi Bimasakti bagian dari kumpulan galaksi lain
membentuk gugusan galaksi, diprediksi ada 25 Milyar gugusan
Gugusan galaksi berkumpul membentuk super
cluster, diprediksi ada 10 Juta super cluster Bintang-bintang (serupa matahari,
yang memiliki sumber cahaya sendiri, dengan ukuran yang lebih besar atau lebih
kecil dari matahari ) pada seluruh langit dan dibumi yang terlihat, dipredikis
sekitar 30 milyar trilliun (3×10²²) buah.Keluasan alam semesta diprediksi
berdiameter 14.5 Milyar tahun cahaya, dimana
b. Jagat
Raya Yang Mengembang
Hal ini dikemukakan
oleh salah satu ahli yaitu Edwin
Hubble seorang astronom Amerika Serikat melakukan pengamatan terhadap galaksi,
yaitu dengan pengukuran jarak berdasarkan spektrum.
Hasil pengamatan Hubble menunjukkan bahwa spektrum galaksi bergeser ke
arah panjang gelombang merah, yang berarti galaksi bergerak menjauhi pengamat.
Hal ini berarti bahwa galaksi-galaksi bergerak saling menjauh dan jagat
raya mengembang menjadi lebih luas.
c. Teori
Terjadinya Jagat Raya
Adapun teori-teori sehingga terjadinya
Jagat raya terbagi menjadi 3 antara lain :
1) Teori ledakan besar (Big bang)
Jagat raya berawal dari adanya suatu masa yang
sangat besar dengan berat jenis yang besar pula dan mengalami ledakan yang
sangat dasyat
2) Teori mengembang dan memampat
Teori ini dikenal pula
dengan nama teori ekspansi dan konstraksi. Menurut teori ini jagat raya
terbentuk karena adanya suatu siklus materi yang diawali dengan massa ekspansi
(mengembang) yang disebabkan oleh adanya reaksi inti hidrogen. Pada tahap ini
terbentuklah galaksi galaksi.
3) Teori alam semesta quantum
Teori pembentukan jagat raya
ini diciptakan oleh William Lane Craig, 1966. Dia mengemukakan bahwa alam
semesta telah ada selamanya dan akan selalu ada untuk selamanya pula. Dalam
teori ini, ruang hampa pada hakikatnya tidak ada, yang ada adalah partikel-partikel
subatomik.
d.
TerjadinyaTata Surya
Adapun teori-teori sehingga terjadinya
tata surya antara lain :
1) Teori Nebula atau Hipotesis
Kabut (Kant dan Laplace)
Teori Nebula pertama kali dikemukakan seorang
filsuf Jerman bernama Imanuel Kant. Menurutnya, tata surya berasal dari nebula
yaitu gas atau kabut tipis yang sangat luas dan bersuhu tinggi yang berputar
sangat lambat.
2) Teori Planetesimal (Moulton dan
Chamberlin)
Hipotesis planetisimal dikemukakan oleh Thomas
C. Chamberlin dan Forest R. Moulton, astronom Amerika. Hipotesis planetisimal
mengatakan bahwa matahari telah ada sebelumnya sebagai salah satu dari
bintang-bintang yang ada.
3) Hipotesis Pasang Surut Gas (Jeans dan
Jeffreys)
Hipotesis pasang surut bintang pertama kali
dikemukakan oleh James Jeans pada tahun 1917. Astronom Inggris Sir James Jeans
dan Harold Jeffreys, mengemukakan pendapat bahwa tata surya, pada awalnya hanya
matahari saja tanpa mempunyai anggota.
4) Hipotesis Ledakan Bintang /
Bintang Kembar (Lyttleton)
Hipotesis bintang kembar awalnya dikemukakan
oleh Fred Hoyle (1915-2001) pada tahun 1956.
5) Hipotesis Awan Debu
(Weizsaecker dan Kuiper)
Weizsaecker dan Kuiper, berpendapat bahwa tata
surya berasal dari awan yang sangat luas yang terdiri atas debu dan gas
(hidrogen dan helium).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar